INDIEKRAF.COM – Pemerintah Kota Malang kembali membuktikan bahwa Kota Malang pantas menjadi salah satu Kota Kreatif dengan subsektor Game dan Aplikasi. Hal ini dibuktikan dengan kolaborasi antara Dinas Perindustrian Pemerintah Kota Malang dan Komunitas Game Developer Malang yang menyelenggarakan event Malang Game Festival 2019 yang diselenggarakan di DILo Malang.
“Harapanya event ini dapat menghapus stigma negatif di Masyarakat yang berfikir jika game hanya main-main saja. Kita berharap saat ini game juga bisa menjurus ke pendidikan yaitu Editional Game.” ujar Slamet Husnan SP, Sekretaris Dinas Perindustrian Kota Malang.
Pada Event Malang Game Festival 2019 terdapat beberapa kegiatan antara lain adalah Talkshow dan Showcase Game.
“Game as Alternative Media of Education.” merupakan tema yang diangkat didalam Talkshow di event Malang Game Festival 2019. Adapun bintang tamu yang diundang sebagai pemateri adalah Adib Toriq (CEO Aglostudio), Phoen Leo (CEO Touch Ten) dan Hendrianto Kusuma (Programmer of Orbiz).
Terdapat banyak tantangan dalam mengembangkan game edukasi di Indonesia. Selain stigma Masyarakat yang masih berfikir bahwa game adalah hanya sebuah “permainan”, strategi dalam menjual game edukatif juga masih relatif sulit karena kurang diminati.
“Saat menjual game edukasi, kita harus tahu siapa target market dan bagaimana caranya mengatur game edukasinya. Kita harus mengerti siapa target utama game kita, apakah anak SD, SMP atau SMA? Materi apa yang diberikan dan siapa kira-kira target konsumen yang mampu membeli game ini.” Ujar, Phoen Leo.
Selain adanya talkshow, terdapat juga sekitar 14 game yang dipamerkan di Showcase Game Event Malang Game Festival seperti contoh Game Burst Fighter, Startup Panic, Paw Paw Paw dan Faerie Afterlight.
Penulis : Achmad Faridul Himam